Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan KRL
Sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa saat ini KRL
Commuterline menjadi primadona kendaraan umum di daerah Jakarta dan sekitarnya.
Hampir ribuan orang dalam satu harinya dari berbagai golongan masyarakat setiap
hari menggunakan angkutan masal ini, mulai dari anak sekolah, mahasiswa, sampai
pegawai kantoran pun menggunakan KRL Commuterline. Selain jarak tempuh yang
lebih cepat karena akan terbebas dari kemacetan Jakarta, harga tiket nya pun
lebih murah sehingga dapat di jangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Karena banyak nya masyarakat yang menggunakan jasa
transportasi ini, sehingga terkadang mereka yang ingin menggunakannya harus
saling berbagi tempat, bahkan sampai harus berdesak-desakan dan memaksakan diri
agar tetap bisa masuk ke kadalam kereta. Keadaan akan semakin memburuk jika
kereta mengalami keterlambatan dari jadwal yang sudah ada, sehingga menimbulkan
penumpukan penumpang di stasiun-stasiun. Keterlambatan ini biasanya disebabkan
karena adanya gangguan atau adanya kereta yang rusak.
Jalur yang lebih sering mengalami keterlambatan adalah
jalur menuju Bekasi. Seharusnya pihak Commuter memperbanyak armadanya pada
jalur ini agar tidak terjadi lagi penumpukan penumpang. Apalagi volume
penumpang dari Bekasi tidaklah sedikit, sehingga membutuhkan tambahan armada.
Selain itu jalur Bekasi juga merupakan jalur satu-satunya kereta api luar kota,
sehingga KRL harus menunggu jika ada kereta api luar kota yang melintas. Hal
itu juga berpengaruh terhadap jadwal KRL yang telah ditetapkan.
Selain jadwal kereta yang sering mengalami
keterlambatan, sikap masyarakat yang menggunakan jasa angkutan ini pun menjadi
sorotan. Contohnya ada saja orang yang tidak peduli terhadap sesama, sampai ada
kejadian dimana seorang wanita muda yang tidak mau memberikan tempat duduknya
kepada wanita hamil dan melampiaskan kekesalannya di media social yang menuai
kontroversi. Yang lebih miris adalah sikap yang ditunjukan oleh sekelompok
orang tertentu dengan pura-pura tertidur atau sibuk dengan gadget
masing-masing. Hal ini tidak mencerminkan sifat asli orang Indonesia yang
sopan, ramah, dan penuh toleransi.
Dalam mengatasi hal ini pemerintah seharusnya lebih
memperhatikan kebutuhan masyarakat akan transportasi umum. Dengan cara
menambah jumlah transportasi yang sudah ada dan menciptakan transportasi lain
yang ekonomis dan efisien.
Komentar
Posting Komentar