Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Berdasarkan rumusan
pengertian ketahanan nasional dan kondisi kehidupan nasional Indonesia
sesunggughnya ketahanan nasional merupakan suatu gambaran dari kondisi sistem
tata kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat – saat tertentu. Tiap
aspek didalam tata kehidupan nasional relative berubah menurut waktu, ruang dan
lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan
kondisi umum yang amat sulit dipantau, karena sangat kompleks. Dalam rangka
memahami dan membina tata kehidupan nasional itu, perlu suatu penyederhanaan
tertentu dari berbagai aspek kehidupan nasional, dalam bentuk model yang
merupakan hasil pemetaan dari keadaan nyata, melalu suatu kesepakatan dari
hasil analisis yang mendalam yang didasarkan oleh teori hubungan manusia dengan
tuhan, dengan manusia atau masyarakat dan dengan lingkungan sekitar.
Berdasarkan pemahaman
tentang hubungan tersebut diperoleh gambaran bahwa konsepsi ketahanan nasional
akan menyangkut hubungan antar-aspek yang mendukung kehidupan, yaitu :
- Aspek yang berkaitan
dengan alamiah yang bersifat statis, meliputi aspek geografi,
kependudukan, dan sumber daya alam.
- Aspek yang berkaitan
dengan sosial yang besifat dinamis, meliputi aspek ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan hankam.
A.
Pengaruh aspek ideology
Ideologi
adalah suatu sistem nilai yang merupakan ajaran yang memberikan motivasi. Dalam
ideologi juga terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakaan
oleh suatu bangsa dan Negara. Keampuhan suatu ideologi tergantung kepada
rangkaian nilai yang dikandungnya yang ada apa memenuhi serta dapat menjamin
segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia baik sebagai perseorangan maupun
sebagai anggota masyarakat. Secara teori, suatu ideologi bersumber dari suatu
aliran pikiran atau falsafah pelaksanaan dari sistem itu sendiri. Ideologi
besar yang ada didunia adalah :
1.
Liberalisme
Aliran pikiran yang
bersifat perseorangan atau disebut individualistik. Aliran pikiran ini
mengajarkan bahwa suatu Negara adalah masyarakat hukum yang disusun atas
kontrak semua orang (Individu) dalam masyarakat kontak sosial. Menurut aliran
ini, kepentingan harkat dan martabat manusia, dijunjung tinggi sehingga
masyarakat tiada lebih dari jumlah orang anggotanya saja tanpa ikatan nilai
tersendiri. Hak dan kebebasan orang seorang dibatasi oleh hak yang sama yang
dimiliki sesame, bukan oleh kepentingan masyarakat seluruhnya.
2.
Komunisme
Aliran pikiran teori
golongan yang diajarkan oleh Carl Marx, Engels, Lenin. Bermula dari sebuah
kritikan Marx terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada awal revolusi
industri. Aliran beranggapan bahwa suatu Negara adalah susunan golongan untuk
menindas kelas lain. Kelas atau golongan ekonomi kuat menindas ekonomi yang
lebih lemah. Pikiran-pikran Carl Marx tentang sosial, ekonomi, politik yang
kemudian disistemasikan oleh Frederick Engels ditambah dengan pemikiran Lenin,
terutama dalam perorganisasian, dan operasionalisasinya menjadi landasan dari
paham komunisme.
3.
Paham agama
Ideologi bersumber pada
falsafah agama yang ada dalam kitab suci agama. Negara membina kehidupan
keagamaan umat dengan sifat spiritual religius. Dalam bentuk lain Negara
melaksanakan hukum atau ketentuan agama dalam kehidupan dunia, Negara
berdasarkan agama.
B.
Pengaruh Aspek Politik
Politik
berasal dari kata “Politics” dan atau “Policy”. Artinya berbicara politik akan
mengandung makna kekuasaan (pemerintahaan) atau juga kebijaksanaan. Pemahaman
itu berlaku di Indonesia dengan tidak memisahkan antara politics dan policy
sehingga kita menganut satu paham yaitu politik. Hubungan tersebut tercermin
dalam fungsi pemerintahan Negara sebagai penentu kebijaksanaan serta sebagai
aspirasi masyarakat sebagai tujuan yang akan diwujudkan agar kebijaksanaan
pemerntahan Negara tersebut harus serasi dan selaras dengan keinginan dan
aspirasi masyarakat. Politik di Indonesia harus dapat dilihat dalam
konteks ketahanan nasional ini yang meliputu 2 bagian utama , yaitu politik
dalam dan luar negeri.
1.
Politik dalam negeri
Politik dalam negeri merupakan
politik dan kenegaraan berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap
aspirasi dan dapat mendorong pastisipasi dalam suatu sistem yang unsur-unsur
nya terdiri dari :
·
Struktur politik
·
Proses politik
·
Budaya politik
·
Komunikasi politik
2.
Politik luar negeri
Politik luar negeri adalah salah satu
sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa. Politik
luar negeri Indonesia didasari pada pembukanaan UUD 1945 yakni melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
serta anti penjajahan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri
keadilan.
C.
Pengaruh aspek ekonomi
Perekonomian
adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan bagi masyarakat , meliputi produksi, distribusi serta konsumsi barang
dan jasa. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu
maupun kelompok serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat
untuk memenuhi kebutuhan. Sistem perekonomian yang dianut oleh suatu negara
akan memberi corak dan warna terhadap kehidupan perekonomian dari negara itu.
Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat
peka terhadap pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Di sisi lain, sistem
perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian penuh oleh
pemerintah, kurang peka terhadap pengaruh dari luar.
Usaha untuk
mencapai ketahanan ekonomi yang diinginkan perlu upaya pembinaan terhadap
berbagai hal yang dapat menunjang antara lain, yaitu:
·
Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk mencapai kemakmuran
dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluaruh wilayah Indonesia melalui
ekonomi kerakyatan untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional, kelangsungan
hidup bangsa dan Negara berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
·
Ekonomi kerakyatan harus menghindari dari sistim free fight
liberalism yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi kuat dan memungkinkan
ekonomi kerakyatan tidak berkembang.
·
Struktur ekonomi dimantabkan secara seimbang dan saling
menguntungkan dalam keselarasan dan keterpaduan antar sector pertanian dengan
peindustruan dan jasa.
·
Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama atas
dasar asas kekeluargaan dibawah pengawasan anggota masyarakat serta memotivasi
dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
·
Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil – hasil sumber
dayanya agar dilakukan sesuai dengan keseimbangan pembangunan.
D.
Pengaruh aspek sosial budaya
Istilah sosial
budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia yaitu segi sosial
dimana manusia demi kelangsungan hidupnya harus mengadakan kerja sama dengan
mnusia lainnya. Sementara itu segi budaya merupakan keseluruhan tatanilai dan
cara hidup dalam tingkah laku dan hasil tingkah laku nya.
Pengertian
sosial pada hakekatnya adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang
mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan dan solidaritas
yang merupakan unsur pemersatu. Adapun hakekat budaya adalah sistem nilai yang
merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta, rasa dan karsa yang menumbuhkan
gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Dengan demikian, kebudayaan merupakan seluruh cara hidup suatu masyarakat yang
manifestasinya dalam tingkah laku dan hasil dari tingkah laku yang dipelajari
dari berbagai sumber. Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia,
lingkungan alam, lingkungan psikologis dan lingkungan sejarah. Masyarakat
budaya membentuk pola budaya sekitar satu atau beberapa fokus budaya. Fokus
budaya dapat berupa nilai dan norma religius, ekonomis atau nilai sosial
kultural lain, seperti misalnya ideologi modern, ilmu pengetahuan dan
teknologi.
E.
Pengaruh aspek pertahanan dan keamanan
Pertahanan dan
keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia
sebagai satu sistem pertahanan dan keamanan dalam mempertahankan dan
mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan dan keamanan dilaksanakan dengan
menyusun, mengerahkan dan mengerakkan seluruh potensi nasional termasuk
kekuatan masyarakat di seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegasi dan
terkoordinasi, yang diadakan oleh pemerintah dan negara Indonesia dengan TNI
dan Polri sebagai inti pelaksana.
Ketahanan
pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan
dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun dari
dalam baik langsung maupun tidak langsung yang membahayakan identitas,
integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
F.
Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia
Mewujudkan Keberhasilan
Ketahanan Nasional
1)
Aspek Ekonomi
Pencapaian tingkat
ketahanan ekonomi memerlukan pembinaan sebagai berikut:
·
Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran
dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui
eknomi kerakyatan.
·
Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem free fight
liberalism, etatisme, dan monopoli ekonomi
·
Pembangunan ekonomi merupakan usaha bersama atas asas
kekeluargaan
·
Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasilnya dengan
memperhatikan keseimbangan dan keserasian pembangunan antarwilayah dan antar
sektor.
2)
Aspek Sosial Budaya
Untuk mewujudkan
keberhasilan ketahanan sosial budaya warga negara Indonesia perlu:
·
Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah
air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan
seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan
kebudayaan nasional.
3)
Aspek Pertahanan dan Keamanan
Untuk mewujudkan
keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu:
·
Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan
non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
pencapaian tujuan nasional.
·
Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada
aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
4)
Aspek Ilmu Pengetahuan
Untuk mecapai percepatan
kemandirian dan kesejahteraan berbasis dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi
( Iptek ). Dilakukan
lewat penguatan empat pilar knowledge based economy ( KBE ), yaitu :
·
Sistem pendidikan
·
Sisten inovasi
·
Infrastruktur masyarakat informasi
·
Kerangka kelembagaan, peraturan perundangan
G.
Keberhasilan yang Diperoleh dari Ketahanan Nasional
1.
Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan
non fisik yang berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka
menghadapi segala ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang
dari luar maupun dari dalam, untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
2.
Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada
aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan,
sehingga setiap warga negara Indonesia baik secara individu maupun kelompok
dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena bangsa Indonesia cinta damai akan
tetapi Iebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin akan adanya kesadaran bela
negara dan cinta tanah air.
Sumber :
Muchji, Achmad,
dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Universitas Gunadarma
Komentar
Posting Komentar